muklikding
Semprot Holic
- Daftar
- 22 Apr 2023
- Post
- 366
- Like diterima
- 3.662
Episode 1 - Prolog
Selama ini aku selalu diajarkan untuk berbuat baik terhadap semua orang, terutama bagi orang – orang yang terlantar dijalanan seperti berbagi makanan. Berbuat kebaikan merupakan salah satu ajaran dari orang tua ku yang selalu aku terapkan sampai saat ini. Perkenalkan nama ku Dina, yang saat ini berusia 22 tahun. Ayah ku bekerja sebagai pegawai negeri dengan jabatan yang lumayan bagus, namun ditempatkan diluar kota, Sedangkan ibu ku memilih menemani ayah ku. Aku tinggal di Kota Pekanbaru, sedangkan ayah dan ibu ku bekerja di Rokan Hilir. Semenjak ada Tol selesai dan waktu tempuh menjadi lebih cepat, setiap 2 minggu sekali ayah dan ibu ku mengunjungi ku. Saat ini aku menempuh pendidikan disalah satu kampus swasta, dan sedang dalam tahap pengerjaan proposal karena sudah masuk semester akhir.
Aku berkuliah di Jurusan Sosial yang berhubungan dengan kegiatan sosial dimasyarakat. Judul penelitian yang ingin aku bahas adalah “Kehidupan Sosial Pemulung Di Kehidupan Masyarakat”. Aku pun mulai mencari sampel untuk menjadi responden dalam penelitian ku ini, aku pun mulai mencari di sudut Kota Pekanbaru ini yang sesuai dengan penelitian ku hingga di suatu malam setelah aku pulang Hangout bersama teman ku dalam perjalanan pulang aku menemukan seorang pria paruh baya sedang mencari barang – barang pada tumpukan sampah. Aku pun menghentikan sepeda motor ku dan mencoba mendekati pria tersebut.
Dina : Permisi pak, saya boleh bertanya dengan bapak ?? (ucap ku menyapa bapak tersebut)
Bapak P : Iyaa mbak, memangnya mbak mau tanya apa sama bapak ?? (bapak itu pun bertanya balik kepada ku)
Dina : Boleh kita ngobrol sambil duduk disana pak.. (ajak ku kepada bapak itu, kebetulan yang jual minuman dan jajanan. Akupun membeli 2 gelas minuman dan beberapa gorengan lalu berjalan ke arah bapak itu yang sedang duduk di emperan ruko kosong)
Dina : Ini pak, minum dulu.. saya juga beli makanan untuk bapak (ucap ku menawarkan 1 cup es jeruk dan gorengan kepada bapak tersebut dan duduk disamping nya)
Bapak P : Terima kasih mbak.. (ucap bapak tersebut), memangnya mbak mau ngobrol apa sama bapak ?? (tanya nya kembali kepada ku)
Dina : Oh iyaa pak,, perkenalkan nama saya Dina pak… saya mahasiswi yang mau melakukan penelitian.. kalau bapak sendiri siapa namanya pak ?? (tanya ku kepada bapak tersebut)
Bapak P : Nama bapak Parmin mbak.. Mbak sendiri umur berapa ?? (Tanya pak Parmin kepada ku kembali)
Dina : Saya umur 22 tahun pak, kalau pak Parmin umur berapa ??
Bapak P : Bapak umur 72 tahun mbak… Memangnya mbak Dina mau bertanya apa tentang bapak ?? (pak Parmin berbalik tanya kepada ku)
Dina : Tapi bapak jangan marah ya pak, kalau nanti ada pertanyaan saya yang lancang … (ucap ku kembali menjawab pertanyaan bapak tersebut)
Bapak P : Iyaa mbak.. bapak gak marah kok.. memangnya ada apa yaaa mbak.. (ucap bapak itu lagi)
Dina : Jadi kan pak, saya ingin meneliti tentang kehidupan sosial orang seperti bapak untuk skripsi saya… Saya juga sudah berkeliling tapi belum menemukan orang yang pas, tadi sewaktu jalan pulang saya bertemu bapak. Yaa kalau bapak tidak keberatan, saya mau meneliti kehidupan sosial bapak di masyarakat, itu pun kalau Bapak tidak keberatan (ucap ku kepada pak Parmin)…
Parmin : Memangnya mbak mau tau kehidupan bapak yang seperti apa ?? (pak Parmin pun kembali bertanya kepada ku)
Aku pun mulai menjelaskan dengan panjang lebar tentang tujuan penelitian ku, dari raut wajahnya pak Parmin tidak merasa keberatan dengan apa yang ingin aku ketahui tentang kehidupannya dalam lingkungan sosial.
Parmin : Ohhhh begitu mbak, kalau bapak sih tidak keberatan.
Dina : Beneran pak,, jadi bapak mau bantuin penelitian Dina.. (karena aku mulai terbiasa dengan pak Parmin, secara tidak sengaja awalnya aku menyebut diri ku dengan saya sudah berubah menjadi Dina karena setiap harinya aku memang menyebut diri ku sendiri dengan nama ku)
Parmin : Iyaa mbak, bapak mau kok bantuin mbak.. Tapi bagaimana caranya mbak? (tanya pak Parmin kembali kepada ku)
Aku pun kembali menjelaskan kepada pak Parmin tentang apa yang ingin aku ketahui dalam kehidupannya dengan lebih panjang dan lebar..
Dina : Ohh iyaa bapak di sini bapak tinggal dimana ?? (tanya ku kepada pak Parmin)
Parmin : Bapak tinggal sendiri mbak, rumah bapak ada diujung jalan sana.. (pak Parmin pun menunjukkn arah rumahnya)
Dina : Yaa udah pak, besok Dina datang kerumah bapak yaa..
Parmin : Boleh mbak, rumah bapak diujung jalan ini nanti ada tumpukan barang – barang bekas disana.. Memangnya mbak mau datang jam berapa ??
Dina : Mungkin sekitar jam 8 aja pak…
Parmin : Ohhh begitu mbak, besok bapak tunggu ya..
Dina : Hehehehe terima kasih ya pak udah mau bantuin Dina (aku pun mengucapkan kata terima kasih dengan sedikit tersenyum dan kemudian pamit pulang kepada pak Parmin)
Selama ini aku selalu diajarkan untuk berbuat baik terhadap semua orang, terutama bagi orang – orang yang terlantar dijalanan seperti berbagi makanan. Berbuat kebaikan merupakan salah satu ajaran dari orang tua ku yang selalu aku terapkan sampai saat ini. Perkenalkan nama ku Dina, yang saat ini berusia 22 tahun. Ayah ku bekerja sebagai pegawai negeri dengan jabatan yang lumayan bagus, namun ditempatkan diluar kota, Sedangkan ibu ku memilih menemani ayah ku. Aku tinggal di Kota Pekanbaru, sedangkan ayah dan ibu ku bekerja di Rokan Hilir. Semenjak ada Tol selesai dan waktu tempuh menjadi lebih cepat, setiap 2 minggu sekali ayah dan ibu ku mengunjungi ku. Saat ini aku menempuh pendidikan disalah satu kampus swasta, dan sedang dalam tahap pengerjaan proposal karena sudah masuk semester akhir.
Aku berkuliah di Jurusan Sosial yang berhubungan dengan kegiatan sosial dimasyarakat. Judul penelitian yang ingin aku bahas adalah “Kehidupan Sosial Pemulung Di Kehidupan Masyarakat”. Aku pun mulai mencari sampel untuk menjadi responden dalam penelitian ku ini, aku pun mulai mencari di sudut Kota Pekanbaru ini yang sesuai dengan penelitian ku hingga di suatu malam setelah aku pulang Hangout bersama teman ku dalam perjalanan pulang aku menemukan seorang pria paruh baya sedang mencari barang – barang pada tumpukan sampah. Aku pun menghentikan sepeda motor ku dan mencoba mendekati pria tersebut.
Dina : Permisi pak, saya boleh bertanya dengan bapak ?? (ucap ku menyapa bapak tersebut)
Bapak P : Iyaa mbak, memangnya mbak mau tanya apa sama bapak ?? (bapak itu pun bertanya balik kepada ku)
Dina : Boleh kita ngobrol sambil duduk disana pak.. (ajak ku kepada bapak itu, kebetulan yang jual minuman dan jajanan. Akupun membeli 2 gelas minuman dan beberapa gorengan lalu berjalan ke arah bapak itu yang sedang duduk di emperan ruko kosong)
Dina : Ini pak, minum dulu.. saya juga beli makanan untuk bapak (ucap ku menawarkan 1 cup es jeruk dan gorengan kepada bapak tersebut dan duduk disamping nya)
Bapak P : Terima kasih mbak.. (ucap bapak tersebut), memangnya mbak mau ngobrol apa sama bapak ?? (tanya nya kembali kepada ku)
Dina : Oh iyaa pak,, perkenalkan nama saya Dina pak… saya mahasiswi yang mau melakukan penelitian.. kalau bapak sendiri siapa namanya pak ?? (tanya ku kepada bapak tersebut)
Bapak P : Nama bapak Parmin mbak.. Mbak sendiri umur berapa ?? (Tanya pak Parmin kepada ku kembali)
Dina : Saya umur 22 tahun pak, kalau pak Parmin umur berapa ??
Bapak P : Bapak umur 72 tahun mbak… Memangnya mbak Dina mau bertanya apa tentang bapak ?? (pak Parmin berbalik tanya kepada ku)
Dina : Tapi bapak jangan marah ya pak, kalau nanti ada pertanyaan saya yang lancang … (ucap ku kembali menjawab pertanyaan bapak tersebut)
Bapak P : Iyaa mbak.. bapak gak marah kok.. memangnya ada apa yaaa mbak.. (ucap bapak itu lagi)
Dina : Jadi kan pak, saya ingin meneliti tentang kehidupan sosial orang seperti bapak untuk skripsi saya… Saya juga sudah berkeliling tapi belum menemukan orang yang pas, tadi sewaktu jalan pulang saya bertemu bapak. Yaa kalau bapak tidak keberatan, saya mau meneliti kehidupan sosial bapak di masyarakat, itu pun kalau Bapak tidak keberatan (ucap ku kepada pak Parmin)…
Parmin : Memangnya mbak mau tau kehidupan bapak yang seperti apa ?? (pak Parmin pun kembali bertanya kepada ku)
Aku pun mulai menjelaskan dengan panjang lebar tentang tujuan penelitian ku, dari raut wajahnya pak Parmin tidak merasa keberatan dengan apa yang ingin aku ketahui tentang kehidupannya dalam lingkungan sosial.
Parmin : Ohhhh begitu mbak, kalau bapak sih tidak keberatan.
Dina : Beneran pak,, jadi bapak mau bantuin penelitian Dina.. (karena aku mulai terbiasa dengan pak Parmin, secara tidak sengaja awalnya aku menyebut diri ku dengan saya sudah berubah menjadi Dina karena setiap harinya aku memang menyebut diri ku sendiri dengan nama ku)
Parmin : Iyaa mbak, bapak mau kok bantuin mbak.. Tapi bagaimana caranya mbak? (tanya pak Parmin kembali kepada ku)
Aku pun kembali menjelaskan kepada pak Parmin tentang apa yang ingin aku ketahui dalam kehidupannya dengan lebih panjang dan lebar..
Dina : Ohh iyaa bapak di sini bapak tinggal dimana ?? (tanya ku kepada pak Parmin)
Parmin : Bapak tinggal sendiri mbak, rumah bapak ada diujung jalan sana.. (pak Parmin pun menunjukkn arah rumahnya)
Dina : Yaa udah pak, besok Dina datang kerumah bapak yaa..
Parmin : Boleh mbak, rumah bapak diujung jalan ini nanti ada tumpukan barang – barang bekas disana.. Memangnya mbak mau datang jam berapa ??
Dina : Mungkin sekitar jam 8 aja pak…
Parmin : Ohhh begitu mbak, besok bapak tunggu ya..
Dina : Hehehehe terima kasih ya pak udah mau bantuin Dina (aku pun mengucapkan kata terima kasih dengan sedikit tersenyum dan kemudian pamit pulang kepada pak Parmin)
Terakhir diubah: