Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Asmara Liar Pantai Pangandaran

kiko26

Semprot Kecil
Daftar
16 Nov 2013
Post
89
Like diterima
91
Lokasi
Di antara paha
Bimabet
Sepoi angin pesisir menerobos jendela dan pintu
kamar hotel yang sengaja tidak kututup, hanya
dihalangi tirai tipis sehingga kami tetap dapat
menikmati panorama hamparan laut nan biru di
bawah sana dari dalam kamar. Vitrasi itu
melambai-lambai tertiup angin yang hangat,
sehangat suasana hati kami berdua yang tengah
diserbu gelombang asmara.
Ketika itu aku tengah berlibur di Pantai
Pangandaran yang eksotis, menikmati sebuah
long weekend ditemani Anna, pacarku yang
sangat cantik. Betapa beruntungnya aku bisa
dipertemukan dalam suatu peristiwa yang cukup
genting ketika ia dan Raymond, Boss bulenya
hampir dikeroyok pengemudi taxi karena
kesalahpahaman. Saat itu aku bisa membantu
menyelesaikan dan dihadiahi “permainan
bertiga“ yang luar biasa.
Sejak saat itu aku begitu terobsesi untuk
mendekati wanita secantik dirinya dan sangat
heboh dalam urusan ranjang. Aku tidak peduli
meski Anna ternyata berstatus istri Dani, anak
buah Raymond. Akhirnya kululuhkan juga hatinya
dan aku berhasil mengajaknya berlibur seperti
saat ini mumpung suaminya lagi berdinas ke
Malaysia beberapa minggu.
Kami bergulat di atas ranjang empuk dan besar
mengumbar birahi cinta. Anna sudah dalam
keadaan telanjang bulat sementara aku masih
menyisakan celana dalam saja. Kami saling
berpagutan penuh nafsu, saling meraba dan
meremas apa yang kami inginkan. Tidak bosan-
bosannya tanganku menyusuri permukaan
kulitnya yang halus mulus, mengalir naik turun di
lekuk tubuhnya yang molek. Buah dadanya
memang tidak terlalu besar, namun terasa padat
dan kencang karena dirawat dengan baik. Rajin
latihan senam aerobik dan perawatan spa.
Aku alihkan bibirku pada leher dan dagunya,
mencecarnya dengan kecupan-kecupan penuh
gairah. Terasa kedua payudara berikut putingnya
semakin menegang. Ia menggeliatkan pantat
dengan gaya yang erotis, sengaja menggesek-
gesekkan selangkangannya pada tonjolan otot
kejantananku yang masih terbungkus celana
dalam. Batang sepanjang delapan belas centi
yang sejak tadi telah menegang dipaksa
semakin membengkak! Namun aku masih ingin
menikmati kemolekan tubuhnya, tidak tergesa-
gesa menuntaskannya.
Kugulirkan kembali mulutku. Kini kedua bukit
daging yang montok berikut putingnya menjadi
sasaran ciuman dan jilatanku. Bongkahan padat
itu semakin membusung dan menantang.
Setelah sekian menit, terasa tangannya
menekan-nekan kepalaku ke arah bawah,
memberi kode apa yang diingininya saat itu.
Kuturuti ajakannya dengan menurunkan ciuman
dan jilatanku pada perut, lalu ke pusarnya dan
semakin turun. Kutempelkan ujung hidungku
diantara kedua pahanya yang dibuka lebar,
menyusuri belukar yang sangat rimbun bak
padang rumput savana. Beberapa saat
kuhabiskan untuk mengendusi aroma khas
syahwatinya yang memancar kuat.
“Eeeeeghh... hssss!“ desisnya penuh arti ketika
Anna semakin melebarkan kedua pahanya dan
semakin merapatkan mukaku pada lipatan
pahanya.
Lubang yang tersembunyi diantara lebat bulu-
bulu kemaluannya tampak sudah basah dan licin
mengkilap. Bibir lubang itu telah sedikit merekah
dan terasa sangat lembut ketika kujilat. Anna
menggelinjang sambil menuntut lebih. Dengan
penuh kemesraan kukulum bibir liang itu sembari
menyedot dan menggigitinya dengan lembut.
Anna semakin tak terkendali ketika cairan
birahinya semakin deras mengalir. Kugunakan
ujung lidah untuk mengkais-kais dan mengosok-
gosok. Kadang naik turun, kadang memutar-
mutar, kadang menekan-nekannya.
Anna benar-benar sudah nyaris berada di bagian
paling tinggi dalam gairah yang panas. Ia
mengayun-ayunkan pinggulnya dengan liar
mengimbangi serangan lidahku. Tangan dan
kedua pahanya menjepit kepalaku, memaksa
lidahku tetap berada di tonjolan paling sensitif
dari tubuhnya. Ia mempercepat hentakan
pantatnya hingga level maksimal. Dan...
“Aaaaachhhhhhhhhh...!!!“ jeritnya panjang.
Pegangannya mengendur namun aku justru
memperkuat lumatanku disana sehingga
memaksanya kembali menegangkan tubuh
sambil menjerit penuh kepuasan. Tiga kali
kubuat Anna mendapat klimaks berurutan.
Ketika kucoba melepaskan celana dalam,
bersiap-siap untuk menindih tubuhnya yang
tergolek pasrah dan menjawab undangan
bercintanya, tiba-tiba terdengar ketukan di pintu
yang sungguh mengganggu. Kami saling
bertatapan sembari mendengus kesal harus
menunda hasrat kami yang sudah naik ke ubun-
ubun. Kuraih celana boxerku lalu memakai
begitu saja tanpa celana dalam. Sementara
Anna sekedar menutupi ketelanjangannya
dengan bed cover putih tipis.
Saat kubuka pintu, aku cukup terhenyak dengan
kehadiran sesosok pria keturunan China hampir
paruh baya yang tadi sempat memberikan
pertolongan pada saat mobil kami mogok di
jalan.
“Ooh! Pak Wei...“ ujarku spontan.
“Boleh saya masuk, Ronie? Hehehe.“ balasnya
sambil melempar tawa khasnya yang terdengar
sangat nakal.
“Eeenghh...?!?“ aku ragu-ragu menjawab tapi
tetap saja kulebarkan pintu.
“Siapa, Ron?“ seru Anna dari atas ranjang.
“Hai, Sayang!“ jawab Wei saat menampakkan
dirinya.
“Pak Wei?“ ucap Anna terperanjat.
Lelaki itu langsung ngeloyor mendekati
kekasihku, lalu duduk di sampingnya. Kemudian
memberi sebuah kecupan penuh makna di bibir
merah menyala wanita cantik itu. Anna tidak
menolak bahkan membalas sehingga sempat
berciuman sebentar. Mata Wei dengan liar
memelototi setiap lekuk tubuh molek Anna yang
masih tertutup kain tipis.
“Ckckck, kamu benar-benar terlihat makin
cantik. Hehehe,“ pujinya sambil meraba paha
Anna yang tergolek tanpa penutup. Aku sendiri
hanya dapat mengawasi dari sofa, masih heran
dengan kejadian ini.
Tanpa kutanya, Anna langsung mengenalkan
siapa lelaki itu. Dia ternyata Boss di perusahaan
tempat Anna bekerja, WNI yang tinggal di
Hongkong membawahi bisnis se Asia Tenggara,
yang saat ini sedang berlibur bersama istrinya.
Ternyata lelaki itu tidak sekedar penolong, tapi
orang penting. Pantas Anna mau diperlakukan
sedemikian kurang ajar.
“Ibu dimana, Pak Wei?“ tanyaku mencairkan
suasana.
“Di kamar. Lagi dipijat, hehehe.“ jawabnya
dibarengi tawa yang khas. “Mau ngintip?“
sambungnya seraya beranjak dari ranjang
menuju Tv LCD dua sembilan inch yang ada di
atas meja rias memanjang di seberang ranjang,
menghubungkan dengan sebuah tablet.
“Aku tadi sempat memasang mini cctv di tempat
tersembunyi,“ imbuhnya sambil menekan
tombol.
Alamak! Tampak seorang tante dengan tubuh
yang sudah mekar telentang telanjang bulat di
atas kasur sedang menikmati pijatan sensual
dari seorang pemuda di pahanya. Kedua
pahanya yang dibuka cukup lebar membuat
bagian selangkangannya dapat terlihat dengan
cukup jelas. Tembem berbulu lebat dan tampak
masih sangat nikmat untuk dimasuki. Otot di
selangkanganku langsung menegang.
“Wah, seru nih!“ ujar Anna yang tiba-tiba sudah
berdiri di dekatku berlilitkan bed cover tipis tadi.
Ia memilih duduk di tengah diantara aku dan
Boss, di tangannya tergamit sebatang rokok
Black Menthol kegemarannya.
“Wow! Masih cantik dan sangat merangsang,
Pak Wei!“ jawabku polos ketika lelaki itu
menanyakan pendapatku tentang istrinya. Lelaki
itu menanggapi dengan tertawa renyah penuh
kebanggaan.
“Semua rekan-rekanku juga bilang begitu, Ron.
Kata mereka, vagina istriku juga masih sangat
nikmat!“ ia mengacungkan jempol di depanku.
“Tapi… jangan dibandingkan sama wanita cantik
yang ini lo!“ lanjutnya sembari mencolek dagu
Anna.
Pak Wei cerita kalau Anna telah menjadi bahan
pembicaraan yang hangat di tingkat top
menagement setelah beberapa pejabat tinggi
menunjukkan beberapa foto bugil wanita cantik
itu serta pengalaman ketika berkencan
dengannya saat berdinas di Indonesia.
“Amazing!“ itu komentar mereka. Tidak ada
satupun yang tidak penasaran ingin mencicipi
kenikmatan tubuh Anna.
“Beruntung sekali aku bisa tidak sengaja
menjumpaimu, Sayang!“ imbuh Wei sembari
mencium pipi kanan Anna.
“Ahhh! Pak Wei sangat berlebihan.“ tukas Anna
merendah dengan wajah sedikit memerah.
Di layar, pemijat itu kini dengan berani sedang
merabakan tangannya yang berlumuran minyak
tepat di selangkangan istri Pak Wei. Wanita itu
terdengar merintih nikmat sampai pinggulnya
diangkat-angkat. Kemudian tampak wanita itu
menarik leher si lelaki untuk mengajaknya
berciuman semsementara jari lelaki itu masih
asyik mempermainkan lubang syahwatnya. Tidak
lama kemudian Istri Pak Wei menggelepar-
gelepar diterjang gelombang orgasme.
Selanjutnya wanita itu memerintahkan pemuda
itu untuk segera menyetubuhinya.
Aku baru menyadari kalau tangan Pak Wei sudah
menempel di dada Anna, meremas-remas
dengan penuh gairah. Sementara tangan Anna
diselipkan di selangkangan lelaki itu, meremas-
remas tonjolan di sana. Anna menoleh ke arahku
dengan mata yang sayu memancarkan hasrat
bercintanya yang tinggi. Kutempel bibir ke
bibirnya dan kami saling memagut dengan buas.
Ia juga mengulurkan tangan yang lain untuk
memijit otot di selangkanganku yang sudah
begitu tegang.
Pak Wei memelorotkan bed cover yang
dikenakan Anna sehingga muncullah seonggok
tubuh molek dan padat tanpa penutup apapun
miliknya. “Wuih! Payudaramu benar-benar
indah!“ seru lelaki itu sebelum menyerbu dengan
mulut dan tangannya.
Kupakai sebelah tangan untuk menyentuhi
bagian melengkung yang lebat ditumbuhi bulu
diantara lipatan paha Anna yang sedikkit
dikangkangkan. Menggesek-gesek tonjolan sebiji
kacang polong sebentar sampai kudengar Anna
mulai mendesah nikmat dan mengginjangkan
badannya, lalu kutusukkan dua jari ke dalam
liang yang sudah becek dan menganga itu.
Kucari bulatan di kedaman lima enam centi lalu
menggosoknya dengan lembut.
Anna menoleh ke arah Pak Wei untuk
mengajaknya berciuman. Ia sudah sangat
terangsang, terasa dinding dalam memeknya
berkontraksi dengan kuat, sehingga kupercepat
tusukan-tusukan jariku secepat mungkin. Anna
melepaskan bibirnya dari pagutan Pak Wei
hanya untuk memekik-mekik tak karuan
sementara mulut Pak Wei kembali pada
payudara montok itu sambil mengawasi
tanganku lewat ujung matanya.
Anna menggeliat-geliat dan mengoyangkan
kepalanya di sandaran sofa ke kanan dan ke kiri.
Tubuhnya menggigil saking tegangnya dan
perutnya mulai gemetar. ”Crotttt! Crottttt!
Crottttttt!“ mendadak terjadi semburan cairan
bening dari dalam liangnya disertai lenguhan
panjang.
Semburan itu semakin deras dan terus
berlangsung selama aku menusuk-nusuk dengan
sangat cepat, bahkan berubah menjadi pancaran
seperti geyser, air mancur dari dalam perut
bumi. Kucabut jariku setelah Anna memohon-
mohon aku menghentikannya. Sofa dan karpet di
bawahnya basah kuyup oleh semburan cairan
kepuasannya.
Boss Wei yang sudah sangat terangsang
kemudian merengkuh tubuh bugil Anna dalam
bopongannya, membaringkan di tepian ranjang
sementara ia dengan tergesa-gesa melepaskan
semua pakaian yang melekat di tubuhnya. Anna
menunggu sambil mempermainkan klitorisnya
sendiri dengan jari sembari merintih-rintih dan
memamerkan indahnya liang surgawinya.
Otot di selangkangan Wei sudah begitu tegang
dan mengacung ke atas begitu terlepas dari
celana dalamnya. Ukurannya standard namun
terlihat sangat keras dan kuat. Lelaki itu meraih
kedua paha Anna dan bersiap memasuki
lubangnya, namun mendadak Anna menggulirkan
badan lalu meraih batang kemaluan itu dengan
tangannya. Anna meremas-remas sebentar
sebelum akhirnya ia julurkan lidah untuk
menjilatinya.
Aku menangkap sebuah kesempatan, lubang
kenikmatannya menjadi nganggur saat ini, tidak
kusia-siakan. Kuhampiri tubuhnya dari arah
belakang dalam posisi miring, kemudian
kubenamkan tongkat cintaku yang sudah
menuntut dimandikan di telaga surgawinya.
BLEESSHHG...!!!
“Uuuughhfss... hmm!“ pekik Anna tertahan
dengan kemaluan Boss Wei yang masih
dikulumnya.
Kuciumi tengkuk dan seputar telinganya sambil
menanti proses pelumasan yang sempurna.
Sesekali Anna menggerinjal membuat dinding
vaginanya ikut berkontraksi. Wow! Nikmat sekali.
Barangkali sudah tidak sabar, Anna juga
mengayun-ayunkan pinggulnya sebagai tanda
ajakan agar aku segera memompanya. Kuturuti
permintaannya dengan tusukan-tusukan panjang
dan perlahan diawal. Anna semakin sering
mendesah dan semakin bersemangat mengulum.
Kemudian secara bertahap kupercepat gerakan
hingga ke level maksimal.
“Aaaa... auww... uuuuu...!!!“ jeritnya berulang-
ulang menahan nikmat gempuranku. Kedua
payudaranya yang sangat montok dan ranum itu
ikut terpental-pental ke segala arah, menjadi
pemandangan yang sangat merangsang.
Boss Wei mengulurkan tangan untuk meraupnya.
Dengan gemas ia remas-remas dan
mempermainkan putingnya. Anna tidak bisa lagi
fokus pada kemaluan Wei, ia hanya tergolek
pasrah menanti puncak kenikmatan yang
menghampirinya.
Beberapa menit kemudian, terasa vaginanya
begitu kuat meremas. Badannya menggigil
dalam ketegangan puncak. Aku malah
mempercepat sodokan-sodokanku. Anna
meronta dengan histeris menjelang datangnya
klimaks.
“Aaacgghhh...!!!“ pekiknya kencang.
Aku masih menghajarnya dengan gerakan yang
sangat cepat dan keras ketika Wei menepuk
lenganku. Ia menuntut gilirannya. Wei langsung
menarik pinggul Anna ke tepi ranjang begitu
kulepas dekapanku. Lalu ia menyetubuhi
kekasihku itu dengan buas. Anna kembali
menjerit-jerit ketika kolam cintanya diobok-obok
kemaluan Wei yang berukuran standard namun
keras. Titik-titik keringat mulai membasahi
keduanya yang sedang bergulat sengit
mengumbar nafsu birahi.
Sedikitnya tiga kali Anna mendapat klimaks
tanpa jeda sebelum diserahkan kembali padaku.
Aku menggantikan posisi Wei. Kulihat wajah ayu
Anna sudah dipenuhi butiran keringat,
menjadikannya semakin menggairahkan. Lubang
vaginanya belepotan getah orgasmenya yang
berwarna putih kental mirip pasta gigi. Lumayan
banyak. Si cantik itu memandangiku dengan
sayu dan penuh kepasrahan ketika aku kembali
menyerbu lubang rahasianya. Dan aku langsung
membombardirnya dengan ganas. Kedua kakinya
kupegang dengan erat dan kubentangkan
selebar-lebarnya sementara aku memompa
dengan penuh gairah.
Anna mengguling-gulingkan kepalanya ke kanan-
kiri sambil mencengkeram tepian ranjang agar
tidak terdorong olehku. Kedua buah dadanya
yang bergoyang-goyang ke segala arah terlihat
begitu menggoda dan seperti melecut gairahku
setiap memandanginya. Getah kepuasannya
semakin deras keluar setelah tiga kali aku
membuatnya orgasme lagi.
Wei kembali minta giliran. Ia minta Anna
merangkak di atas ranjang, kemudian ia setubuhi
dari belakang dengan gaya doggy. Sengaja aku
menyelinap di bawah muka Anna, menyodorkan
batang kejantannku pada mulutnya. Luar biasa!
Kulumannya terasa menjadi berlipat nikmatnya,
barangkali karena ia melakukannya dalam
kondisi terangsang penuh. Anna seperti
memaksaku untuk segera memuntahkan cairan
cintaku, namun aku berusaha sekuat tenaga
menahannya.
Kelima kalinya Wei memberi kepuasan puncak
pada kekasihku itu dengan posisi doggy sebelum
akhirnya ia sendiri tidak mampu bertahan lebih
lama. Wei duduk di tepi ranjang dan meminta
Anna mengoral. Kami bertukar posisi. Baru
dikulum dan dikocok beberapa saat, lelaki itu
sudah ejakulasi. Sementara Anna mengalami
beberapa kali orgasme lagi sebelum aku benar-
benar menyerah. Kusodokkan dalam-dalam
kemaluanku menjelang puncak. Lalu dengan
geraman yang keras kupancarkan cairan
kejantananku berulang-ulang dan kutuanga
seluruhnya ke dalam lubang surgawinya yang
luar biasa nikma
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
salah satu serial petualangan favoritku. cerita2 lumayan seru, tp sayangnya kalo ga salah cuman dibuat 4 thema suasana dengan beberapa cerita. salah satu cerita istri binal terpopuler yg banyak disukai...
 
Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd